WASPADAI BAHAYA KANKER SERVIKS
Seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) banyak hal baru yang
ditemukan oleh manusia. Kini segala sesuatu sangat mudah didapat. Kehidupan pun
semakin praktis. Dari berbagai aspek kehidupan telah mengalami kemajuan,
termasuk di bidang kesehatan. Banyak ditemukan pengobatan modern dan alat-alat
canggih yang dapat membantu para medis
dalam pengobatan pasien. Penemuan-penemuan obat-obatan baru juga semakin
banyak. Selain itu tanpa kita sadari
banyak pula penyakit yang ditemukan dengan adanya kemajuan di bidang kesehatan.
Salah satunya adalah Kanker.
Kanker adalah
suatu penyakit yang ditimbulkan oleh sel
tunggal yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi
tumor ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Ada
banyak jenis kanker mulai dari yang jinak hingga ganas sampai dapat menyebabkan
kematian. Setiap tahun angka kematian akibat kanker terus meningkat. Melihat
kenyataan ini tentu menimbulkan ketakutan di benak kita. Penyakit kanker yang
banyak diperbincangkan saat ini adalah
kanker serviks yang menjadi ancaman bagi kaum wanita. Apa sebenarnya kanker
seviks? Seberapa besarkah bahayanya?
“Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita
meninggal karena kanker serviks”. Kalimat ini mungkin pernah bahkan sering kita
dengar pada iklan layanan kesehatan. Di media massa lain ada juga yang memuat
bahwa kematian akibat kanker serviks menduduki peringkat pertama di Indonesia. Sebagai
wanita tentu sangat takut jika kanker ini sampai menyerang kita. Setiap
perempuan tanpa memandang usia dan latar belakang berisiko terkena kanker leher
rahim. Tingginya kasus di Negara berkembang ini antara lain disebabkan oleh
terbatasnya akses screening dan pengobatan, sehingga mayoritas penderita yang
datang berobat sudah dalam kondisi kritis dan penyakitnya sudah dalam stadium
lanjut.
Kanker Serviks
merupakan ancaman serius bagi wanita. Angka kematian karena kanker serviks
masih begitu tinggi di Indonesia. Mulai dari kurang mawasnya para wanita
tentang penyakit ini, hingga keterbatasan sosialisasi dari pemerintah dalam hal
penanganan dan penyediaan informasi. Masyarakat awam hanya mengetahui kanker
serviks sebatas penyakit yang mematikan tanpa tahu apa sebenarnya gejala dan
cara mengantisipasi. Setiap tahun, ratusan ribu kasus terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita
meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat
fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan
telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
Kanker serviks
atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita.
Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim
seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Kanker
serviks disebabkan infeksi virus HPV (human
papillomavirus) atau virus papiloma manusia. Kanker serviks bisa
menyerang siapa saja, maka dari itu perlu kita ketahui gejala yang timbul dari
infeksi kanker ini. Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi
petunjuk infeksi HPV adalah keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah
melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Virus ini
dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang
tersebut.
Penularannya dapat
pula melalui kontak langsung dan karena hubungan seks. Risiko menderita kanker
serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang
sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka
berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam
jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit
kanker. Maka sebaiknya kita menghindari seks bebas yang menjadi salah satu cara
penularan kanker ini. Selain itu menjaga kebersihan daerah intim harus sngat
diperhatikan.
Media penularan
lainnya adalah melalui closet pada WC umum karena ketika penderita menggunakan
toilet virus dari penderita akan berpindah ke closet , maka ada baiknya ketika
kita menggunakan WC umum bersihkan dahulu closetnya untuk mencegah penularan
virus ini. Melihat bahaya dan penularan
kanker serviks yang melalui banyak perantara ada baiknya kita memeriksakan diri
atau mendeteksi virus dari kanker ini. Cara paling mudah untuk mengetahuinya
dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini
populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear. Metode
tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk
mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim.
Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat
menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal.
Mencegah memang
lebih baik daripada mengobati. Kanker serviks memang sangat menakutkan bagi
kita. Namun ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah
penularannya yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, menghindari seks usia
dini dan berganti pasangan, selalu jaga kebersihan organ intim dan lakukan pap
smear secara teratur. Melihat kenyataanya penyebab kanker serviks yang salah
satunya melalui hubungan seks maka sebaiknya hindari seks bebas dan bagi remaja
jangan melakukan seks pada usia dini. Usia remaja sangat rentan melakukan seks
bebas karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi maka daripada itu partisipasi
orang tua sangat berperan dalam mengontrol pergaulan para remaja. Jangan sampai
anak melakukan hal yang membuat mereka terjerumus ke hal negatif khususnya
untuk remaja putri karena sangat rentan terkena kanker serviks yang dapat mengancam
nyawa siapa pun.
Untuk menghindari
semakin banyak penderita kanker serviks maka sebaiknya pemerintah maupun
instansi kesehatan lebih banyak melakukan penyuluhan karena masih banyak
masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui tentang bahaya kanker serviks, untuk
itu sangat diperlukan adanya penyuluhan ke desa-desa tentang bahaya kanker
serviks yang dapat mengancam nyawa manusia. Masyarakat khususnya wanita
sebaiknya diberikan penyuluhan tentang cara pencegahan kanker ini agar mereka
dapat terhindar dari infeksi virus ini.