Minggu, 23 September 2012

waspadai bahaya kanker serviks


WASPADAI BAHAYA KANKER SERVIKS


Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) banyak hal baru yang ditemukan oleh manusia. Kini segala sesuatu sangat mudah didapat. Kehidupan pun semakin praktis. Dari berbagai aspek kehidupan telah mengalami kemajuan, termasuk di bidang kesehatan. Banyak ditemukan pengobatan modern dan alat-alat canggih yang dapat  membantu para medis dalam pengobatan pasien. Penemuan-penemuan obat-obatan baru juga semakin banyak.  Selain itu tanpa kita sadari banyak pula penyakit yang ditemukan dengan adanya kemajuan di bidang kesehatan. Salah satunya adalah Kanker.
Kanker adalah suatu penyakit yang ditimbulkan  oleh sel tunggal yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Ada banyak jenis kanker mulai dari yang jinak hingga ganas sampai dapat menyebabkan kematian. Setiap tahun angka kematian akibat kanker terus meningkat. Melihat kenyataan ini tentu menimbulkan ketakutan di benak kita. Penyakit kanker yang banyak diperbincangkan saat ini  adalah kanker serviks yang menjadi ancaman bagi kaum wanita. Apa sebenarnya kanker seviks? Seberapa besarkah bahayanya?
 “Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks”. Kalimat ini mungkin pernah bahkan sering kita dengar pada iklan layanan kesehatan. Di media massa lain ada juga yang memuat bahwa kematian akibat kanker serviks menduduki peringkat pertama di Indonesia. Sebagai wanita tentu sangat takut jika kanker ini sampai menyerang kita. Setiap perempuan tanpa memandang usia dan latar belakang berisiko terkena kanker leher rahim. Tingginya kasus di Negara berkembang ini antara lain disebabkan oleh terbatasnya akses screening dan pengobatan, sehingga mayoritas penderita yang datang berobat sudah dalam kondisi kritis dan penyakitnya sudah dalam stadium lanjut.
Kanker Serviks merupakan ancaman serius bagi wanita. Angka kematian karena kanker serviks masih begitu tinggi di Indonesia. Mulai dari kurang mawasnya para wanita tentang penyakit ini, hingga keterbatasan sosialisasi dari pemerintah dalam hal penanganan dan penyediaan informasi. Masyarakat awam hanya mengetahui kanker serviks sebatas penyakit yang mematikan tanpa tahu apa sebenarnya gejala dan cara mengantisipasi. Setiap tahun, ratusan ribu kasus  terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. Kanker serviks bisa menyerang siapa saja, maka dari itu perlu kita ketahui gejala yang timbul dari infeksi kanker ini. Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV adalah keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut.

Penularannya dapat pula melalui kontak langsung dan karena hubungan seks. Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker. Maka sebaiknya kita menghindari seks bebas yang menjadi salah satu cara penularan kanker ini. Selain itu menjaga kebersihan daerah intim harus sngat diperhatikan.
Media penularan lainnya adalah melalui closet pada WC umum karena ketika penderita menggunakan toilet virus dari penderita akan berpindah ke closet , maka ada baiknya ketika kita menggunakan WC umum bersihkan dahulu closetnya untuk mencegah penularan virus ini.  Melihat bahaya dan penularan kanker serviks yang melalui banyak perantara ada baiknya kita memeriksakan diri atau mendeteksi virus dari kanker ini. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear. Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal.
Mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Kanker serviks memang sangat menakutkan bagi kita. Namun ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularannya yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, menghindari seks usia dini dan berganti pasangan, selalu jaga kebersihan organ intim dan lakukan pap smear secara teratur. Melihat kenyataanya penyebab kanker serviks yang salah satunya melalui hubungan seks maka sebaiknya hindari seks bebas dan bagi remaja jangan melakukan seks pada usia dini. Usia remaja sangat rentan melakukan seks bebas karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi maka daripada itu partisipasi orang tua sangat berperan dalam mengontrol pergaulan para remaja. Jangan sampai anak melakukan hal yang membuat mereka terjerumus ke hal negatif khususnya untuk remaja putri karena sangat rentan terkena kanker serviks yang dapat mengancam nyawa siapa pun.
Untuk menghindari semakin banyak penderita kanker serviks maka sebaiknya pemerintah maupun instansi kesehatan lebih banyak melakukan penyuluhan karena masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui tentang bahaya kanker serviks, untuk itu sangat diperlukan adanya penyuluhan ke desa-desa tentang bahaya kanker serviks yang dapat mengancam nyawa manusia. Masyarakat khususnya wanita sebaiknya diberikan penyuluhan tentang cara pencegahan kanker ini agar mereka dapat terhindar dari infeksi virus ini.